Secarik inspirasi saat merenung di kamar mandi.............

Rabu, 31 Agustus 2011

Lebaran, Satpam, dan Ayunan Sebongkah Papan

Baju baru, celana baru, sepatu baru, dan kacamata baru (kalo kacamata gara-gara ilang pas beli baju). Kemarin umat islam di Indonesia baru aja merayakan Idul Fitri atau istilah kerennya 'LEBARAN', kenapa gua bilang cuma umat islam di Indonesia ? Yup, itu dikarenakan kegalauan yang dialami pemerintah Indonesia setiap tahunnya dalam menetapkan jatuhnya tanggal 1 syawal, hal ini lebih sulit dibanding nentuin kapan jatuhnya duren montong dari pohonnya sebelum di gerogotin sama codot.


Yaaah tapi walaupun demikian, yang penting puasa udah lewat dan proses pembengkakan badan dimulai kembali, yiiiihaaaaa !

Takbiran kemarin, tepatnya malam ke-30 di bulan ramadhan gua dikabarkan bakal kedatangan gerombolan cokam (read : cowok kampung) yang diperkirakan datang pada jam 7 malam dan akan membuat keadaan rumah babak belur seperti diserbu ribuan kake-kake yang lagi meningkat libido nya dan menyerang panti jompo nenek-nenek.

Well, untuk mempersiapkan diri menghadapi gempuran tersebut gua melewatkan acara kumpul keluarga dari jam 6 sore. Gua cukup waswas kali ini gara-gara membayangkan kondisi rumah yang sesaat lagi akan berubah jadi TPA bantar gebang yang di bom atom oleh pasukan sekutu.

Satu jam berlalu, jam dinding menunjukan pukul 7 dan tanda-tanda penyerangan belum juga muncul.

Menunggu.....

Satu jam lagi.....

Satu jam lagiiii.....

Dan satu jam.....LAGIIIII!!

Hingga saat bulu ketek udah selebat hutan arizona yang dihuni oleh para kutu dan ketombe mereka belum juga nongol. Tau gini gua ikut kumpul keluarga dulu tadi, THR pun melayang.

Bokap nyokap dan monster terkecil di keluarga gua pun datang, dan sang monster pamer akan kekayaan yang dia peroleh, sial. Gua tetep menunggu gerombolan pengacau itu datang.

Ti...ti..ti..tii.tii..ti text message dari mereka,

'gua depan rumah bleh'

Dan gua dengan kondisi yang lengah membuka pintu dan melihat beberapa orang berdiri di depan gerbang dan mengucap, 'hai'.

Oke, mereka datang bukan buat merusak jendela ataupun tempat tongkrongan gua (read : TOTO), mereka datang dengan beberapa plastik berisi mayat binatang dan rampokan dari hasil panen petani (maksud gua daging ayam sama jagung). Dan akhirnya acara pengrusakan berganti menjadi acara pembakaran, yeah.

Pukul 2 dini hari, rumah udah kacau balau, potongan mayat bertebaran, dan akhirnya diputuskan untuk lanjut skating di halaman rumah gua (BNR - Orchard Walk). Dan dengan sisa-sisa daging di gigi, berangkatlah kami menuju halaman yang begitu luas itu.

DUUUAAAAAARRRRR.....!!!! Mercon dimana-mana, udah kaya mau perang antar anak kampung dan anak komplek. Sayangnya gua anak jamban dan bukan diantara mereka jadi gua terhindar dari insiden perang tersebut.

Tiba di halaman rumah, mulai mengeluarkan bongkahan papan, dan ingin mencoba beberapa trick. Baru aja gua ngegelosor sedikit, satpam berbadan cungkring dateng dan dengan songongnya ngusir-ngusir. Gua ga tau apakan skate itu sebuah tindakan kriminal sehingga dilarang untuk main atau gara-gara gua maen skate dengan menggunakan pakaian robek, muka kucel, dan membawa gelas pelastik bekas air mineral sambil ngemis-ngemis sama orang-orang yang nongkrong di situ ?

Emosi meninggi, amarah memuncak, hasrat menggelora, dan si pitung lagi nyuci kolor bapaknya di kali ciliwung, mulai lah otak-otak tengil bermunculan. Dimulai dengan niat melempar petasan ke muka si satpam cungkring, meng-geber-geber motor saat pergi meninggalkan satpam cungkring, hingga niat mencolok lubang hidungnya menggulakan ujung kingpin truck skateboard. Hingga akhirnya kita hanya meng-geber-geber-kan motor saat pergi.

Salah satu temen gua yang kenalpotnya paling brisik sampe bedug telinga bisa copot berada di posisi paling belakang dan sempat berpisah sama gua dan anak-anak lainnya di depan. Gua ga tau kemana tuh orang, gua pikir dia lagi nyolokin kingpin ke idung satpamnya.

Selang 2 menit kemudian ada suara teriak dari belakang,

'woooyy gua di kejar satpam !'

Terrnyata itu dia lagi di pepet sama 2 motor satpam dari belakang. Buset niat banget tuh satpam ngejar-ngejar, apa dia kira temen gua itu ridho roma kali yah jadi pada minta toto bareng ? Eh maksud gua foto bareng.

Kerubutan pun tak terelakan. Motor temen gua dihadang sama motor satpam yang melintang di depannya. Sang satpam pun dengan mata melotot bagai bakso setan puncak itu pun dengan nada tinggi membentak temen gua. Mereka dengan gaya sok berkuasa menghampiri temen gua, mereka belum tau berhadapan dengan siapa.

Perdebatan terjadi, dan saat konferensi KPK ini terjadi gerombolan motor melintas dan berteriak,

'RIBUTIN AJA UDAH!'

Esmoni yang tadinya mendidih sekarang menjadi menggolak (sama aja) dan kami mulai mencaci gerombolan tersebut dan menantang mereka untuk berhenti dan menghadapi kami dalam adu lompat karet. Namun mereka kabur dan tidak mengindahkan cacian kami, tanpa gua sadari sebongkah papan skate board melayang dengan indahnya kearah mereka. Woooooww, gua kira tadinya itu under dog salah satu dari pahlawan super yang berwujud anjing bisa terbang dan pemakan tulang, ternyata papan skate temen gua yang pemakan tulang. Mereka pun menghilang.

Balik lagi ke para satpam cengar-cengir, kenapa sekarang gua manggilnya cengar cengir ? Karena saat ini mereka udah tau berhadapan sama siapa dan mereka cuman bisa cengar-cengir. Perkenalkan, kami adalah genster kelas 0 besar dari TK sukasari yang bergaulnya sama om om genit.

Setelah itu mereka bersungkem ria dengan kami, para gengster yang telah menjajah tanah air BNR. Dan kami pun pergi dengan damai. Dan saat kami pergi salah satu dari satpam cengar-cengir itu berteriak,

'hey, kunci motor gua kemana ?'

................................................................................................................................................

CKKM : Minal Aidzin Wal Faidzin ya semuanya, terutama buat para satpam cengar-cengir, sumpah kuncinya bukan sama gua !
CKKM2 : kake gua masuk rumah sakit tadi malem, mohon doanya ya teman-teman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar